Reuni dan Wisata Sambil Chek Kesehatan Dalam Bus
Oleh: Eko Setyo Budi.
Selama dua hari
reuni dan tour ke Yogyakarta bersama teman-teman seangkatan alumni SMPN 1 Sidoarjo 1979 sungguh menyenangkan dan berkesan. Sampai rumah pun tak terasa lelah, capek, mengingat
kelucuan, kekonyolan teman-teman seperti kembali ke masa SMP. Begitu bahagianya,
ada teman yang bilang di grup sampai 40 hari ke depan masih terasa suasana Yogyakarta.
Tour diberangkatkan dari titik kumpul di Jalan Taman Pinang Indah persis depan Ikan
Bakar Cianjur pada pukul: 05.30 WIB. Reuni sambil tour ini merupakan agenda rutin
dilakukan tiap tahun telah berjalan lebih satu dasawarsa. Adapun reuni dan tour
yang diselenggarakan luar Jawa Timur yaitu di Purwakarta, Jawa Tengah, namun
saya ada kesibukan tugas kerja tidak bisa ikut. Selebihnya reuni dan tour kita
sering dilaksanakan di wilayah Malang/Batu/Blitar.
Acara tersebut disepakati
bersama oleh teman-teman, yakni ingin kembali tour ke luar Jawa Timur yaitu Yogyakarta.
Kebetulan ada dua sahabat seangkatan bertempat tinggal di kota itu. Alhasil diputuskan
reuni dan tour selama dua hari pada tanggal 27-28 Juli 2024. Sebetulnya rencana
awal dilaksananakan pada bulan September, tetapi oleh teman-teman dirasakan nunggu
terlalu lama akhirnya dimajukan bulan Juli. Kali ini reuni temanya: Persahabatan
itu Motivasi dan Inspirasi Bukan Hanya Gengsi dan Basa Basi. Saya rasa tema
tersebut tepat dan mempunyai makna yang mendalam, bahwa kita bisa bereuni dan
tour ke Yogyakarta boleh dikatakan satu paket lengkap. Pertama, reuni ajang
silaturahmi antar teman, kita disatukan kembali ingin mengetahui sahabatnya. Kedua,
lokasi tour di Yogyakarta sebagai kota budaya dikenal seluruh Indonesia bahkan
manca negara, karena nilai-nilai sejarah Kerajaan Mataram masih terjaga baik
seperti Keraton. Begitu juga kita bisa melihat Benteng Vredeburg peninggalan jaman pendudukan
Belanda. Yogyakarta boleh dikatakan sentra budaya Jawa. Jadi, alangkah baiknya kita lebih banyak mengenal budaya kita sendiri daripada budaya asing.
Baiklah…sesuai
agenda tour hari ke-2, yaitu wisata Bahari Pantai Kukup, Gunung Kidul dan Heha
Sky, Yogyakarta. Ketika saya selesai sarapan pagi di lantai 2, bus pariwasata
sudah menunggu diparkiran depan hotel Arrayan. Terlihat teman-teman dibawah pada
siap-siap naik bus. Supaya kebersamaan ini semakin gayeng diwajibkan pakai
kaos seragam oblong warna coklat muda lengan pendek, dan dilengan pendek ada
motif batik lurik warna cuklat tua sehingga terlihat serasi, enak dipandang. Kaos
tersebut dibagikan panitia pada hari pertama.
Yang menarik
bagiku, ketika bus pariwisata berjalan kurang lebih 15 menit, mas Beny yang
duduk barisan belakang juga dekat aku satu baris belakang, mengadakan chek kesehatan
yaitu gula dan asam urat untuk teman-teman dalam bus. Mas Beny ini seorang
dokter yang purna tugas di Puskesmas Tambak Boyo, Kabupaten Tuban. Ia dengan
sigap melayani teman-teman yang lagi antri chek kesehatan, peralatan cukup
lengkap. Mbak Maria yang duduk belakang dapat
tugas dari dr Beny menyiapkan jarum dan kertas basah segiempat kecil berakohol.
Mas Sugeng kebagian mengatur yang akan chek kesehatan.
Inilah momen
yang menarik tak terlupakan, ternyata di dalam bus sedang berjalan pun dapat
dilakukan chek kesehatan. Hampir semua teman-teman chek kesehatan. Ada juga
teman takut ditusuk jarum, yang takut harus dipaksa ditusuk jarum, boleh teriak
sebentar sakit biar nggak terasa amat, dan nggak lihat jarum. Darah mengalir
diujung jari keliling kiri, lalu ditempelkan pada stik dimasukkan ke alat ukur
gula dan asam urat. Mas Beny terlihat lihai cepat menusukkan jarum ke jari
manis atau jari telujuk kiri tanpa ‘Pen Lancet’. Ia langsung mencubleskan jarum ke jari walaupun
posisinya tidak ideal karena bus kadang goyang ke kiri atau ke kanan, bus lambat
atau sedang jalan cepat tidak ada kendala baginya. Ia tersenyum-senyum saja. Lucunya
mbak Maria dan Mas Sugeng seperti asisten dokter, mereka kompak melayani teman-teman
dengan senyumnya dan ketawa renyah.
Yang bikin
heboh itu kan mas Sugeng ketika teman yang dipanggil itu untuk dikursi dekat dengan
dr Beny diperiksa dulu. Ia bergaya memegang stetoskop seakan memeriksa pasien yang
sebagian besar dari kaum hawa. Yah..nggak tahulah mas Sugeng menikmati senang bercanda,
senyum-senyum saja melihat teman kita lansia muda. Mas Beny nggak habis senyum
terus…Mas Beny bilang kepadaku, “Mas Eko kalah sama Sugeng.” aku jawab, “Biarkan
saja lagi menikmati haha…”
Salah seorang crew
bus pun begitu penasaran ikut juga chek kesehatan. Alhamdulilah, hampir 90%
teman-teman chek gula dan asam urat normal. Bagi yang gula atau asam urat agak
tinggi, dr Beny menyiapkan obatnya. Saya pikir ini Puskesmas berjalan, sebenarnya
bisa dilakukan di hotel atau obyek wisata. Bagiku mas Beny luar biasa, menjadikan
kebahagian dan kenangan indah. Semoga kegiatan ini berkah dan manfaat bagi kita
semua. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar